Meskipun terbang dari New York ke Paris bukan masalah besar hari ini, Charles Lindbergh menerbangkan 3.600 mil, 33 ½ jam penerbangannya pada tahun 1927 tanpa telegraf, radio atau Global Positioning System (GPS). Di pesawatnya, The Spirit of St. Louis, Lindbergh mengemas beberapa sandwich, beberapa kantin air, 451 galon gas dan beberapa peta. Beberapa pria telah mencoba terbang dengan jarak yang sama dengan Lindbergh, tetapi gagal hanya beberapa minggu sebelum dia melakukan penerbangan dengan pengaturan rekor. Lindbergh melakukan perjalanan yang tampaknya mustahil menjadi kenyataan.
Untuk memaksimalkan jarak tempuh gas, Lindbergh melakukan perjalanan seringan yang dia bisa. Dia mengenakan jaket ringan dibandingkan dengan jaket pilot kulit tradisional, yang membuatnya lebih rentan terhadap elemen. Dia menggunakan kursi yang lebih tipis untuk mengemudikan pesawat, yang mengurangi kenyamanannya. Karena ia memilih untuk melakukan perjalanan solo, ia membangun The Spirit of St. Louis sebagai pesawat satu tempat duduk. Jika dia tertidur, dia bisa jatuh di Atlantik. Lindbergh juga mengecualikan peralatan terbang malam hari dan parasut, yang mengorbankan keselamatannya. Beberapa orang dapat berpendapat bahwa Lindbergh benar-benar mempertaruhkan nyawanya untuk terbang dari NY ke Paris.
Charles Lindbergh membuktikan kepada dunia bahwa seseorang dapat berhasil tanpa perlu menggunakan kemewahan. Lindbergh tidak menggunakan kemewahan pada tahun 1927 atau perangkat navigasi elektronik.
Berapa kali kita mengeluh bahwa desktop atau laptop kita berjalan lambat? Berapa banyak dari kita yang mengatakan bahwa peralatan kantor kita bukan yang terbaik? Setelah apa yang dialami Lindbergh dengan penerbangan rekamannya, seberapa besar masalah Anda sebenarnya?
Berikut adalah beberapa hal hebat yang diajarkan Lindbergh kepada kami:
1. Roh St. Louis dirancang dan dibangun dalam 60 hari
Banyak dari kita mengeluh bahwa kita tidak punya cukup waktu untuk melakukan sesuatu. Sebuah pesawat bermesin tunggal yang akan diterbangkan melintasi Samudra Atlantik, yang tidak pernah dilakukan sebelumnya, dibangun dalam dua bulan. Lindbergh, Donald Hall dan kru dari 35 orang lainnya bekerja di pesawat. Hall bekerja rata-rata 90 jam per minggu. Pada satu titik, Hall bekerja di pesawat selama 36 dan 20 jam berturut-turut. Banyak dari kita berpikir bahwa hidup jauh lebih mudah di masa lalu. Sejarah memberikan yang sebaliknya.
Lindbergh tahu waktunya terbatas. Hadiah $ 25.000 ditawarkan kepada yang pertama yang bisa terbang melintasi Samudra Atlantik. Yang lain telah binasa mencoba untuk membuat rekor Lindbergh. Beberapa minggu sebelum Lindbergh memulai penerbangannya dari New York, beberapa orang Prancis tewas dalam usaha terbang dari Paris ke New York. Charles Lindbergh cukup bertekad untuk memiliki pesawat yang dibangun dalam dua bulan dan menerbangkan pesawat di atas Samudra Atlantik. Bagaimana tekad kita dalam krisis waktu? Meskipun kita mungkin tidak merasakan tekanan yang sama seperti yang dilakukan Lindbergh ketika dia mencoba untuk membuat rekor terbang, kita masih memiliki situasi di mana lebih banyak waktu akan dibutuhkan.
Apakah kita meminta bantuan seperti yang dilakukan Lindbergh? Mimpi Lindbergh mungkin mustahil tanpa bantuan Donald Hall dan 35 orang yang membangun Spirit St. Louis. Meminta bantuan bukanlah hal yang memalukan. Jika meminta bantuan sudah cukup baik untuk Lindbergh, itu bisa cukup baik untuk kita.
2. "Mengapa saya tidak harus terbang dari New York ke Paris?"
Lindbergh dikutip mengatakan, "Mengapa saya tidak boleh terbang dari New York ke Paris? ... Saya memiliki lebih dari empat tahun penerbangan di belakang saya, dan hampir dua ribu jam di udara. Saya telah menangkis lebih dari setengah dari empat puluh delapan negara bagian ... Mengapa saya tidak memenuhi syarat untuk penerbangan seperti itu? " Lindbergh menempatkan kemungkinan di luar sana untuk dirinya sendiri dan melakukannya !!
Apa yang membuat kita tidak berpikir dengan cara yang sama? Tidak ada alasan mengapa kita tidak bisa melakukan perjalanan sendiri.
3. Lindbergh tidak mengkompromikan tujuannya
Awalnya, sebuah perusahaan menawarkan Lindbergh sebuah pesawat seharga $ 15.000, tetapi presiden perusahaan ingin memilih pilot dan Lindbergh bukanlah pilihan presiden untuk menerbangkannya. Perusahaan lain menawarkan untuk membuat Lindbergh sebuah pesawat seharga $ 6.000. Pada akhirnya, Lindbergh menerima kesepakatan itu dan dalam waktu 60 hari, pesawat selesai.
Seberapa sering kita mengkompromikan tujuan kita? Banyak dari kita selalu ingin menulis buku, artikel, puisi, prosa, fiksi, atau nonfiksi. Sayangnya bagi banyak dari kita, kita telah puas dengan apa yang kita lakukan daripada membuat impian kita tentang apa yang bisa kita lakukan terjadi. Apa yang menghentikan kita dari mewujudkan mimpi itu? Kami memberikan segala macam alasan mengapa kami tidak dapat mencurahkan beberapa menit sehari untuk mendapatkan tujuan kami. Untungnya, tujuan tidak harus terjadi dalam semalam. Hanya tiga persen dari populasi yang menuliskan impian, tujuan, dan aspirasi karier mereka. Berapa banyak dari kita yang menuliskan impian kita?
"Apa pun yang Anda bisa lakukan atau impikan, Anda bisa memulainya." - Pergi
Tujuan apa yang Anda miliki dan seberapa bertekad Anda untuk mencapainya? Tujuan apa yang telah Anda capai yang awalnya tampak mustahil? Meskipun besarnya tujuan Anda mungkin tidak tampak mustahil seperti penerbangan transatlantik Lindbergh, mereka tetap merupakan tujuan Anda. Berapa banyak tujuan Anda yang telah Anda kompromi dan berapa banyak tujuan yang telah Anda capai? Lindbergh tidak puas dengan apa pun selain tujuannya terbang melintasi Atlantik. Meskipun beberapa tujuan Anda mungkin awalnya tampak tidak mungkin, Anda juga tidak boleh menerima apa pun yang kurang dari mencapai apa yang penting bagi Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar